Kalau Ingin Mendownload Media Silahkan masukkan email anda Gratis 1000%
Semeseter 1
Standar Kompetensi :
Saddha
1. Memahami komponen dan kriteria agama Buddha
Kompetensi
Dasar
1.1.
menjelaskan hakekat Tuhan Yang Maha Esa
1.2.
menjelaskan kitap suci, tempat ibadah, dan lambang-lambang dalam agama buddha
1.3.
mengidentifikasi kriteria agama buddha dan umat Buddha
Pembelajaran :
1.1. Menjelaskan hakekat Tuhan Yang
Maha Esa Tuhan itu ada dua macam:
1. Tuhan yang diciptakan dan digambarkan oleh pikiran
manusia. Bisa diketahui secara berbeda-beda pada masing-masing orang sesuai
dengan kapasitas intelektual pendidikan dan pengalaman masing-masing.
2. Yang kedua Tuhan sebenarnya yang tak segelintir pun
manusia sanggup menjelaskannya karena keterbatasan bahasa dan ilusi,
angan-angan atau kesalahan pengamatan indera.
Ketika berbicara mengenai konsep ketuhanan sebagai umat
Buddha memakai sebutan Adi Buddha untuk Tuhan. Ada banyak Buddha tetapi hanya
ada satu kebenaran tertinggi, yaitu Hakekat Kebuddhaan yang juga disebut
Dharmakaya (tubuh dhamma). Jelas Adi Buddha bukanlah mahkluk melainkan dharmakaya
yang bersifat kekal, meliputi segalanya tidak terbatas oleh ruang dan waktu,
dan ada dengan sendirinya.
Buddha
adalah guru par dewa dan manusia. Beliau telah meralisasi kebenaran tertinggi
sehingga menyelami apa itu tuhan dan Keutuhan dengan Sempurna. Sabda-Nya : “Ada
yang tidak dilahirkn (ajjatta), Yang Tidak menjelma (Abhuta), yang tidak
diciptakan (Akata), yang Mutlak (Asankhata : a-sang-Kha-ta).”
Tingkat
pemahaman tentang tuhan bisa berbeda-beda pada setiap manusia yang penting
adalah bagaimana manusia yang percaya dan memuja tuhan, Yang Maha Esa
Mengembangkan sifat-sifatnya dalam diri masing-masing.
Salah
satunya, kita mengembangkan sifat pengasih dan penyayang atau empat sifat luhur
yang terdiri dari.
a) Metta
yaitu Cinta kasih tanpa pilih kasih.
b) Karuna
yaitu Welas asih ada makhluk yang menderita.
c) Mudita
yaitu turut bahagia saat orang lain bahagia.
d) Upkeksa
Yaitu Keseimbangan.
Ke
empat hal ini merupakan empat sifat luhur, yang dinamakan brahmavihara
[Brah-Ma-Wi-Haa-Ra]. Atau kediaman luhur. Kita harus mengamalkannya tidak cukup
hanya mengatakan God Is Love, Tuhan adalah cinta.
Alam
semesta ini dikuasai dan diatur oleh hokum alam itu sendiri, yang bisa dianggap
sebagai “Hukum Tuhan”. Ada lima hukum alam yang disebut, Panca Niyama atau lima
niyama. Kata Niyama berarti “Kepastian”, “pengendalian” atau “hukum alam”.
Kelima hukum tersebut adalah :
1. Utu
niyama, yaitu hukum yang mengatur tatanan alam fisik anorganik, seperti
pergantian musim, cuaca, angin, suhu, hujan. Kata utu berarti “Musim”,
”Perubahan Fisik atau Suhu”.
2. Bija
Niyama, yaitu hukum yang mengatur tataan Fiologi atau alam organic, seperti
Hereditas, atau Genetika, Pertumbuhan sel, pembentuhan janin, pertumbuhan biji
menjadi pohon dan menghasilkan buah. Kata Bija berarti “Benih”, atau “Asal
mula”.
3. Kama
Niyama. Yaitu Hukum yang mengatur tatanan atau aksirekasi termasuk tanggung
jawab Moral menyangkut perbuatan dan hasil dari perbuatan, Baik melalui
pikiran, ucapan, atau tindakan. Kata kama Berarti “Karma”, atau “Perbuatan”.
4. Citta
Niyama, yaitu hukum yang mengatur tatanan pikiran atau kesadaran, seperti cara
kerja dan muncul atau lenyapnya pikiran, proses batin dan kesadaran, kekuatan
batin, hal-hal lain yang sampai sekarang belum bisa dijelaskan oleh Sains. Kata
Citta Berarti “Pikiran”, atau “Kesadaran”.
5. Dhamma
Niyama, yang mengatur sifat dasar fenomena seperti kodrat, naluri, gaya berat,
grafitasi, kejadian alam khusus yang menandai terjadinya peristiwa besar
menyangkut kehidupan buddha. Kata Dhamma berarti “Sifat Dasar”, “Fenomena”,
“berada”, atau “mendukung Dirinya”.
1.2. menjelaskan kitap suci, tempat
ibadah dan lambang-lambang dalam agama buddha
Materi pelajaran
a.
Kitap suci umat buddha dalam bahsa Pali disebut
Tipitaka yang berarti Tiga Keranjang, tiga kumpulan utama Tripitaka adalah
1.
Vinaya
Pitaka (Pali) yang berarti peraturan bagi Biksu atau tuntunan
disiplin terbagi menjadi
a. Parajika
b. Pacittiya
c. Mahavagga
d. Culavagga
e. Parivara
2.
Sutta
Pitaka (Pali) yang berarti Kumpulan kotbah-kotbah dari Sang
Buddha, baik kepada manusia dan dewa. terbagi menjadi
a. Digha
Nikaya
b. Majjhima
Nikaya
c. Samnyutta
Nikaya
d. Angutara
Nikaya
e. Khuddhaka
Nikaya.
3.
Abhidhamma
Pitaka (Pali) Yang berarti ajaran yang lebih tinggi atau
khusus. Yang terbagi atas 7 buku utama :
a. Dhammasangani
b. Vibhanga
c. Dhatkatha
d. Punggalapannatti
e. Kathavattu
f. Yamaka
g. Patthana
1.3. Tempat
Ibadah Umat Buddha
Tempat
ibadah umat buddha berdasarkan kelengkapan sarananya ada 3, yaitu
1. Cetiya
Cetiya adalah tempat ibadah umat buddha yang paling
sederhana. Cetiya hanya memiliki bakti sala atau dharma sala. Bakti sala adalah
ruang yang digunakan untuk melakukan puja bakti. Dharma sala adalah ruang yang
lebih besar dan digunakan untuk melakukan puja bakti serta mendengarkan
dhamadesana.
2.
Vihara
Vihara memiliki sarana yang lebih lengkap dibanding
cetiya karena terdapat kuti. Kuti adalah tempat tinggal para bhikkhu dan
bhikkhuni.
3.
Arama
Arama adalah tempat ibadah yang paling lengkap sarananya
Merupakan padepokan tempat pertemuan sangha dilengkapi
dengan tamannya.
1.4. Macam-Macam
Lambang Buddhis.
Ada bermacam-macam lambang buddhis dengan maknannya
masing-masing yang dijadikan tanda pengenal sekaligus mengungkapkan atau mencerminkan salah satu
aspek dari agama buddha.
- Bendera buddhis
Setiap warna dari bendera buddhis memiliki arti
masing-masing biru: bakti, kuning: kebijaksanaan, merah: cinta kasih, putih:
kesucian, jingga: semangat, dan campuran merupakan gabungan dari kelima sifat.
- Pohon bodhi
Nama pohon Bodhi sesungguhnya Adalah pohon Asattha atau
Ficus Religiosa. Pohon ini kemudian disebut Pohon Bodhi karena dibawah pohon
bodhoi inilah Pertapa gautama Menjadi Buddha.
- Roda Dharma
Roda Dharma Digambarkan Dengan Roda berjari-Jari yang
melambangkan delapan jalan Utama Yaitu: Pandangan Benar,
Pemikiran benar, perkataan benar, perbuatan benar, penghidupan benar,
pengupayaan benar, penyadaran benar, pemuasatan benar.
- Arca Buddha
Arca atau patung adalah Tiruan bentuk makhluk yang dibuat
dari batu, logam, porselent, Kayu, Serat kaca, Plastik, dsb. Sebagai sara na
Puja bakti Arca merupakan Simbol atau gambaran para buddha Atau Budha
ruppang.
1.5. Mengidentifikasi Kriteria Agama Buddha dan Umat
Buddha.
Pokok-Pokok ajaran Agama Buddha
Antara lain:
1. 4 Kebenaran Mulia (cattari arya Saccani)
2. Hukum Tiga Ciri Kehidupan (Tilakkhana)
3. Hukum Perbuatan (Kamma)
4. Hukum Kelahiran berulang (Punabbhava)
5. Hukum Musabab Yang
saling bergantungan (Paticasamupada).
Menjadi Umat buddha Sanghat Mudah Yaitu dengan Menyatakan
Berlindung pada Triratna atau tiga permata yaitu : Buddha, Dhamma, Dan Sangha
Atau dengan Mengucapkan Tisarana.
Analisis
Menjelaskan hakikat Tuhan yang maha esa.
Materi Menjelaskan hakikat Tuhan yang maha esa Sesuai
untuk siswa SMP kelas 1 tetapi Lebih baik jika Pembahasan materi hanya
pengenalan tidak terlalu terperinci. Serta
Urutan Kompetensi dasar seharusnya dari yang kongkrit ke Abstrak.
Standar
Kompetensi
Sejarah
2.
Mengungkapkan sejarah pangeran sidharta pada masa remaja dan berumah tangga
Kompetensi
Dasar
2.1.
Menceritakan Peristiwa masa remaja dan berumah tangga Pangeran Sidhartta
2.2Menjelaskan
empat peristiwa yang dilihat Pangeran Sidhartta
Pembelajaran
2.1.
Menceritakan Peristiwa masa remaja dan berumah tangga Pangeran Sidhartta
Raja Sudhodana sangat Menyayangi Putrana diharapkan dia akan Mewarisi tahta
Suku Sakya. Hal itu dilakukan karena raja Sudhodana khwatir akan ramalan Petapa
Asita dan seorang brahmana bahwa suatu saat pangeran sidharta akan menjadi
buddha Jika melihat empat peristiwa yaitu :
- Orang Tua,
- Orang Sakit,
- Orang mati, dan
- Pertapa.
Suatu ketika raja Sudhodana mengundang putri-putri para kerabatnya dayang
keistana agar pangeran sidharta dapat memilih salah satu dari mereka untuk
dijadikan sebagai istri, namun diantara putri sakya pangeran sidharta memilih
putri yasodara.
2.2
Menjelaskan empat peristiwa yang dilihat Pangeran
Sidhartta
Raja Sudhodana memberikan semua kenyamanan dan kemegahan pada putranya,
namun pangeran sidharta merasa jenuh dengan istana yang dikelilingi oleh tembok
tinggi seperti Penjara. Suatu hari pangeran Sidharta Memohon Untuk keluar
Istana dan dikabulkan oleh raja Sudhodana . Pangeran Sidharta keluar dari
istana ditemani oleh chana dan melihat ;
- Melihat Orang tua yang Begitu Kurus.
- Melihat Orang Sakit.
- Melihat Orang mati, dan
- Melihat seorang Pertapa.
Analisis Materi
Materi
Peristiwa masa remaja dan berumah tangga pangeran sidharta merupakan materi
yang sesuai dengan anak SMP Kelas 1, dan alangkah baiknya apa bila materi
tersebut disampiakan dengan bagus dan menggunakan metode Sosiodrama agar anak
didik jauh lebih mudah untuk memahaminya.
Standar
Kompetensi
Sila
3. Mengkontruksi
sikap umat Buddha untuk menjadi Manusia susila sesuai pancadhama
Kompetensi
Dasar
3.1.
Mendiskrisikan berbagai formulasi sila.
3.2.
menguraikan Pancadhamma.
3.3.
Mendiskripsikan panca Dharma dalam kehidupan sehari-hari.
Pembalajaran
3.1.
Mendiskrisikan berbagai formulasi sila.
Pancasila
artinya “panca” artinya Lima, “Sila” Artinya Moral.
- Bertekat Untuk melatih diri menghindari pembunuhan,
- Bertekat Untuk melatih diri menghindari pencurian,
- Bertekat Untuk melatih diri menghindari perbuatan Asusila,
- Bertekat Untuk melatih diri menghindari berbohong,
- Bertekat Untuk melatih diri menghindari mengkonsumsi zat yang dapat melemahkan kesadaran.
3.2.
menguraikan Pancadhamma.
Selain lima peraturan moral yang harus kita laksanakan, ada lima sifat
mulia yang harus kita kembangkan. Lima sifat mulia itu disebut lima dharma atau
panca Dharma.
- Cinta kasih tanpa pilih kasih dan welas asih kepada makhluk yang menderita. (Metta dan Karuna).
- Penghidupan Benar (samma Ajiva).
- Pengendalian Nafsu Indra atau (Kamasamvara).
- Kejujuran (Sacca).
- Kesadaran (sampajanna).
3. Mengendalikan
nafsu indera
Pengendalian nafsu indera dalam bahasa Palin disebut Sammasamvara. Dan
kepuasan disebut santuti yang berarti bersyukur. hanya seseorang yang bisa
merasa puas yang bisa bahagia dalam hidup ini, bagi seorang perumah tangga ia
harus bersyukur dan merasa puas terhadap pasangan hidupnya sehingga akan
terhindar dari perbuatan asusila. Pengendalian nafsu indera dan kepuasan
merupakan pasangan dari sila ketiga yaitu pantang berbuat asusila dan berjinah.
4. Kejujuran
Kejujuran maksudnya sesuai dengan kebenaran, jujur atau benar bukan hanya
dalam perkataan dan perbuatan, kejujuran berpasangan dengan sila keempat,
yaitu: pantang untuk berbohong
5. Kesadaran
Kesadaran maksudnya memiliki perhatian dan ingatan (sati) serta menyadari
dan memahami (sampajana). Sati muncul sebelum berfikir, berbicara, sedangkan
sampajana muncul saat berfikir, berbicara dan berbuat secara nyata. Kesadaran
mengandung kewaspadaan atau kehati-hatian. Kesadaran berpasangan dengan sila
kelima, yaitu: pantang mengkonsumsi zat yang dapat menyebabkan lemahnya
kesadaran
Analisa
Materi panca Dharma dapat membangun karakter peserta
didik kelas 1 SMP namun dalam urutan penyajian materi akan lebih sesuai bila
dari kongkrit ke Abstrak. Yaitu dari penerapan kedalam kehidupan sehari-hari
menuju ke pemahaman nilai-nilai dari panca dharma.
Standar
Kompetensi
Sila
4.
Mengembangkan sifat-sifat luhur dalam kehidupan sehari-hari
Kompetensi
Dasar
4.1.
Mendiskrisikan sifat cinta kasih dalam kehidupan sehari-hari.
4.2.
Mendiskrisikan sifat belas kasih dalam kehidupan sehari-hari
4.3.
Mendiskripsikan sifat simpati dalam kehidupan sehari-hari.
4.4.
Mendiskripsikan sifat batin seimbang dalam kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran
4.1. Mendiskrisikan
sifat cinta kasih dalam kehidupan sehari-hari.
Metta adalah cinta kasih tanpa pilih kasih, tidak memilih-milih siapa yang
dicintai. Cinta kasih tanpa pilih kasih tidaklah mengharapkan balasan dari
mahkluk yang kita cintai.meta tidak akan menimbulkan kesedihan, kekecewaan dan
ketakutan.
Berbeda dengan metta raga adalah cinta perseorangan atau cinta jasmaniah.
Raga adalah bentuk cinta yang melekat dan memilih-milih obyek yang dicintai.
Raga menimbulkan kesedihan, kekecewaan dan ketakutan.
Contohnya
ketika hari metta melaksanakan fansen
4.2.
Mendiskrisikan sifat belas kasih dalam kehidupan sehari-hari
Belas kasih adalah suatu perasaan ingin menolong yang kuat sekali yang
timbul saat melihat ada mahkluk lain yang menderita. Orang yang penuh dengan welas
asih selalu terdorong untuk menolong pihak lain bukan demi kepentingan pribadi
namun demi membebaskan atau mengurangi penderitaan mahkluk lain yang menderita.
Misalnya ada teman kita yang bersedih mencoba untuk menghibur
4.3.
Mendiskripsikan sifat simpati dalam kehidupan sehari-hari.
Simpati atau mudita berarti merasa gembira atas kegembiraan mahkluk lain,
misalnya ada teman kita yang mendapat peringkat pertama dalam kelas, kita ikut
senang dan mengucapkan selamat
4.4.
Mendiskripsikan sifat batin seimbang dalam kehidupan sehari-hari.
Upekkha atau keseimbangan batin mengandung pengertian melihat dari dekat
sehingga bisa menimbang dan bersikap tidak berat sebelah tidak dipengaruhi
perasaan sengan dan tidak senang. Misalnya orang biasanya akan bergembira
apabila mengalami hal yang baik seperti untung, senang, terkenal, dipuji.
Sebaliknya akan bersedih dan tertekan bila mengalami hal-hal yang tidak
menyenangkan seperti rugi, susah, tersisih atau dihina.
Untuk tidak melekat pada semua
kondisi menyenangkan kita hendaknya senantiasa merenungkan bahwa sesuatu
tidaklah kekal, semua akan berubah demikian juga dengan kondisi yang
menyenagkan semuanya juga akan berubah. Sikap senang seimbang akan membuat kita
bijaksana.
Analisis
Materi
Sesuai dengan Siswa kelas 1 karena dapat menumbuhkan kepribadian yang
sesuai sifat-sifat Luhur Sang Buddha,
dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi
lebih baik bila metode yang digunakan tidak hanya metode ceramah saja karena
akan menimbulkan persepsi belaka untuk peserta didik. Akan lebih sesuai jika
metode yang digunakan yaitu Sosiodrama.
Sumber Ajar
0 Comment to "Bahan Kelas 7 SMP"
Posting Komentar